Pantai Kasap Pacitan, Panorama Raja Ampatnya Pacitan!


Rasanya gak ada puasnya kalau pengen eksplore Negeri sendiri, selalu ada yang baru dan menarik untuk dinikmati mata. Masih tentang roda dua dan kebebasannya untuk menikmati setiap lekuk Negeri tercinta ini!

Bicara tentang wisata Kabupaten Pacitan selalu tidak ada ujungnya. Mulai dari wisata pantai, goa, peninggalan sejarah, dan budaya. Nah kali ini saya akan sedikit cerita tentang Pantai Kasap, salah satu pantai terbaik di Kabupaten Pacitan yang baru beberapa tahun ini hits di kalangan masyarakat Pacitan berkat pemandangannya yang menyerupai Raja Ampat, Papua Barat.

Pantai Kasap ini masih satu komplek dengan Pantai Watukarung, tiketnya pun masih menjadi satu dengan Pantai Watukarung yaitu dihari biasa untuk anak-anak sebesar Rp. 2.000,- dan dewasa Rp. 3.000,- sedangkan pada hari minggu / hari libur anak-anak sebesar Rp. 3.000,- dan dewasa Rp. 5.000,-. 

Setelah melintasi pos tiket masuk, kita akan menemukan pertigaan kita bisa belok kiri melewati sisi dari Pantai Cokel, dan sekitar 500m, kita sampai di tempat parkir untuk motor dan mobil. Berbeda dengan Pantai Watukarung sendiri, akses menuju Pantai Kasap ini tidak bisa di jangkau dengan mobil, dengan kata lain begitu sampai di tempat parkir kita masih harus jalan kaki sekitar 200 meter. Sampai bibir Pantai, bila kita menginginkan spot foto dengan pemandangan seperti di Raja Ampat kita masih harus berjalan kembali ke bukit sisi kanan. Dengan medan menaiki bukit yang tanpa tanaman pelindung, disini saya sarankan untuk membawa perbekalan air minum agar tidak dehidrasi di atas.


Dua kali saya menuju pantai Kasap ini dengan jarak sekitar 1 tahun, perbedaan sudah mulai terjadi. Dahulu ketika masih sepi, belum ada warung-warung yang menjajakan makanan di sekitar tempat parkir dan pemandangan Raja Ampatnya Pacitan yang masih hijau, pada kunjungan yang kedua bukit yang biasa digunakan untuk berfoto dengan backround pulau-pulau kecil seperti di Raja Ampat ini rumput-rumputnya mulai gersang dan rusak terinjak-injak oleh para pengunjung.




#GasKeHondaBikersDay Yogyakarta Tetap Istimewa!



Setelah sempat absen, bertemu dengan dulur-dulur bikers lainnya serta mengambil beberapa foto sebagai bukti kehadiran di Honda Bikers Day 2017, Bandara Gading Gunung Kidul. Minggu pagi waktunya kita untuk refreshing menikmati keistimewaan Yogyakarta.


Setelah semalam pulang dari Gunung Kidul diculik Mas YRHakiki (Ketua OSIS ku waktu SMA) yang kebetulan sedang mengemban misi pendidikan di Yogyakarta, akhirnya minggu pagi minta untuk diantar main-main keliling Yogyakarta, yo mosok rek wes main neng yogyakarta tapi budal HBD thok gak entuk foto blas.
Berangkat dari kos mas YRHakiki pukul 08.00 kita langsung ke Tugu 0km Yogyakarta, setelah beberapa kali belok kanan dan kiri berdasarkan arahan mas YRHakiki kita sampai di Tugu 0Km, akhirnya kesampaian untuk foto dengan backround BNI Yogyakarta yang sangat hits. 

Dari 0km Yogyakarta, kita lanjut jalan kaki ke Malioboro, melewati Museum Benteng Vredeburg, pasar Beringharjo. Lanjut abadikan, foto-foto cekrek cekrek




Di Malioboro ternyata bertemu dengan banyak dulur yang sedang menikmati pagi di Malioboro juga, salah satunya yaitu Bro Agung PANSER (Pasukan Sepeda Motor Rider) Sumbawa ini.


Puas dengan Malioboro yang kita geser ke Tugu Yogyakarta, belum ke Yogyakarta kalo belum foto di Tugu Yogyakarta katanya sih.


Melihat suasana yang sepertinya sudah siang dan puas dengan hasil foto beberapa objek, akhirnya waktunya untuk balik ke Pacitan. Eits, sebagai bukti kalo hadir ke Gunung Kidul, tak lupa foto juga di Geopark Gunung Kidul Handayani.


Lintas Yogyakarta - Wonosari - Pracimantoro - Pacitan ternyata jalannya udah enak, meliuk-liuk menikmati berbagai keindahan alam yang tersedia, tak lupa untuk selalu mengabadikannya. 





#GasKeHondaBikersDay Jam Mepet, Golek Dulur Sing Utama!

Siapa sih yang tidak tau tentang Honda Bikers Day? Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) sebagai ajang silahturahmi, berkumpul dan saling berbagi pengalaman antar Honda Community atau para pengguna setia Motor Honda (baik yang tergabung di sebuah club, komunitas, maupun single fighter, maupun pengguna motor honda biasa) dari berbagai kota di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung mas bro, dulur Honda dari ujung timur dan ujung barat Indonesia turut hadir dalam event ini. Info resmi dari @honda.community, HBD 2017 kali ini pecah rekor berkumpulnya 25.000 biker di Bandara Gading Gunung Kidul pada 13 - 14 Oktober 2017 kemarin! Jegeg tenan Honda iki!

Tapi sayang mas bro, sabtu paginya ada test yang tidak bisa saya tinggalkan, jadi sampai sabtu pagi masih bingung antara gasss atau tidak! Usai tes sekitar pukul 11.15, mikir antara untung ruginya berangkat, akhirnya gas wes ke Bandara Gading walau sendirian, dengan niat pengen ketemu dulur-dulur baru disana dan keindahan Jogja yang Istimewa.

Start Engine (SE) dari Mojokerto pukul 12.15 akhirnya pukul 14.30 sampailah di Madiun, rest bentar buka grup eh ada Ladies Bikers SFMC juga gas sendiri tapi gak tau jalan, yoo wes terpaksa menunggu sebentar di terminal Madiun. Jam tiga lebih sekian mereka sampai akhirnya lanjut gas, melewati Ponorogo arah Wonogiri, aku yang sok tau jalan mulai bingung dengan jalur yang harus di lalui. Rest bentar karena capek, lhoo ada dulur VRCI Ponorogo bareng Sonic Ponorogo melintas, uber wes uber, budal bareng-bareng biar cepat sampai dan tidak nyasar! Sampai Pracimantoro karena sepertinya pada kelelahanan kita istirahat, kesempatan buat kenalan mas broooo, kenalan trus tukar nomor HP. sekitar pukul 19.00 kita lanjut gas lagi dan akhirnya sampai di venue pukul 20.00 WIB, lelah!

Rest bareng VRCI Ponorogo & HSCP Ponorogo
Sampai venue, lanjut cari spot buat absen foto, cekrek 2-3 kali, akhirnya mencoba SKSD nyari dulur-dulur dari luar provinsi, mulai PHSJB Jawa Barat, PHSO Palembang, dan yang tak lupa mencoba mengkontak Bro Agung Panser Sumbawa yang sudah sebelumnya janjian di venue, karena saat melintas Mojokerto tidak jadi singgah dan alhamdulillah ketemu. Tidak lama, rombongan yang tersisa di venue mengajak untuk menyusul dulur-dulur yang sudah di malioboro. Yoowes gasss, tapi kita nyari dulur yang masih di venue dulu yang entah dimana, haduh nyarinya susah, 1 banding 20ribuan orang, mumettt, Jatah jegeg! Sampai kota, tempat-tempat foto rame, yowes lanjut nyari tempat buat istirahat sebentar lah, akhirnya sampai di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, istirahat lah disitu setelah lelah perjalanan dan melalui event yang lumayan rame.





Motor Di Tarik Truk? Kok Iso? Jatah Jegeg!

Motor Di Tarik Truk? Kok Iso? Jatah Jegeg!

Banyak cerita menarik ketika kita berkendara, Salah satunya cerita seru dari mas Bro Uca Duglegh salah satu biker asal kota Marmer Tulungagung, saat dalam perjalanan nasib sial menimpa dirinya kali ini motor kesayangannya mengalami trobel mas bro yang menyebabkan motornya tidak bisa berjalan lagi. Menurut informasi yang kita dapat motor bro Uca ini trobel pada gearnya yang terlepas dan hilang entah kemana, kok yo iso, Jatah Jegeg!!

Usai berusaha mencari gear yang hilang yang tidak membuahkan hasil, nasib kurang bersahabat kembali dirasakan bro Uca, dari sekian warga sekitar yang dimintai tolong untuk sekedar mendorong motornya ke bengkel ternyata tidak ada yang mau mas bro, sialll tenan!

Dan terpaksanya kali ini motor Bro Uca di tarik dengan truk, jesss luarrr biasa tenan broo, motor biasanya ya di dorong sama motor, lha iki motor di tarik sama truk! Lucunya lagi, truknya itu juga menyalakan hazard, menandakan bahwa ada hal bahaya, yaitu ada motor yang sedang di tarik truk. joss tenan pokok e!


Foto yang di upload di Facebook pribadinya "Uca Duglegh" itupun mendapatkan banyak komentar, salah satunya "Yo ngene iki nek koplak'e lg kumat... 😂😂😂😂😂  (Ya begini kalau gilanya kambuh)" ucap akun Bro Sigit Sulis, selain itu tulis Yoga Arjuna Zahy "Ko nek mogok neh gret no sepor ca". 

Di kolom komentar itupun bro Uca mengatakan kalau motornya itu ditarik oleh truk sepanjang 10 kilometer mas bro, hingga bertemu dengan biker lainnya yang membantunya untuk membenahi gearnya yang hilang. Jatah Jegeg, ide baru jika trobel ini sih, tapi juga harus tetap berhati-hari mas bro, karena sopir truknya di depan tidak mengetahui posisi kita di belakang seperti apa. Joss pokok e

Pantai Ndaki, Surga Pacitan Yang Tersembunyi Cocok untuk Camp

Pantai Ndaki
haloo bro sis, 
salam roda dua!


Pacitan, siapa sih yang tidak kenal dengan Pacitan sekarang, Kota wisata dengan keindahan wisata alamnya yang berupa pantai dan goa serta wisata lainnya ini saat ini begitu populer, apalagi setelah putra terbaik Kabupaten Pacitan yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden keenam Negara Kesatuan Republik Indonesia selama dua periode. Mulai Pantai teleng Ria, Goa Gong (Terindah se-Asia Tenggara), Monumen Jendral Sudirman, dan masih banyak lagi wisata terbaik persembahan Kabupaten Pacitan.

maps.google.com
Kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang sebuah Pantai di ujung timur Kabupaten Pacitan, yaitu Pantai Ndaki. Bicara tentang Ujung timur Kabupaten Pacitan, pasti bro sis sebagian besar tahunya tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) JATIM 1, yaitu salah sat pembangkit listrik yang menyuplai listrik di Pulau Jawa dan Bali. Nah lokasi Pantai Ndaki ini bersebelahan dengan PLTU JATIM 1 Sudimoro, Pacitan, kalau dari alun-alun Kabupaten Pacitan menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit (sekitar 50 kilometer) ke arah Kabupaten Trenggalek melalui Jalur Lintas Selatan. Sekitar 850m dari pertigaan menuju PLTU 1 Jatim, kita akan menemukan pertigaan lagi yang ada tulisan kecil mengarahkan menuju pantai Ndaki.
View diatas bukit menuju Pantai Ndaki
Dari pertigaan ini, kita masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 1,5km menuju bibir pantai, setelah melewati pinggir pagar dari PLTU JATIM 1 kita akan melewati jembatan dan menaiki bukit. Nah, bibir pantai akan kita jumpai di balik bukit tersebut.

Alami dan sepi, itulah salah satu yang saya katakan ketika bertemu dengan bibir pantai, di bibir pantai ini terlihat tidak ada wisatawan satupun selain saya. Begitu memasuki kawasan pantai, yang ada hanyalah pagar tinggi yang terbuat dari anyaman bambu yang menutupi kawasan tambak udang. Pantai Ndaki ini menurut saya belum di buka oleh warga setempat maupun oleh pemerintah sebagai objek wisata, karena mulai dari pertigaan hingga bibir pantai saya tidak menemukan petugas tiket satupun alias wisata di pantai Ndaki ini masih Gratis untuk bro sis semua yang menginginkan wisata alam pantai low cost.

Buat bro sis yang menginginkan berkemah di pantai, mungkin Pantai Ndaki ini cocok bro sis jadikan salah satu tujuan, bibir pantai ini menurut saya begitu luas dengan permukaan yang stabil dengan dasar rumput yang lumayan tebal, cocok lah buat bro sis semua yang pengen ngecamp. Nah bagi brosis yang tidak membawa bekal makanan maupun minuman, tenang di bibir pantai ini sudah ada satu petak rumah semi permanen yang menjual makanan maupun minuman bro sis, namun saya tidak tau sih warung tersebut beroperasi mulai jam berapa sampai jam berapa.

Di ujung bibir pantai sebelah timur kita akan menjumpai tebing yang tingginya hanya sekitar 10meter dari permukaan laut yang di atas tebing tersebut ada sebuah gubug kecil dan tiang bendera merah putih. Menurut penduduk sekitar, ada akses menuju gubug kecil tersebut, yaitu di ujung bibir pantai ada sebuah jalan setapak dengan jalan dari batu batu kecil dan sedikit menanjak sekitar 50meter kita akan menemukan persimpangan belok kanan menuju lokasi tersebut. Namanya juga jalan yang bukan semestinya untuk roda dua, motorpun harus rela melewati jalan yang penuh dengan bebatuan dan lubang-lubang bekas roda lainnya.

Dari ujung timur disini kita bisa menikmati pemandangan yang begitu indah, dengan backround pulau kecil di ujung timur dan deburan ombak yang begitu memanjakan mata, di sisi barat kita bisa mengabadikan sedikit foto dengan backround Pantai Ndaki dan bangunan megah PLTU JATIM 1 Sudimoro. Tak lama di atas bukit disini, mengingat suasana hati kurang nyaman karena sendirian dan deburan ombak diiringi hembusan angin yang cukup kencang, akhirnya saya memilih untuk meninggalkan tempat tersebut.




BACA JUGA :
Pantai Ndaki, Surga Pacitan Yang Tersembunyi Cocok untuk Camp
Pantai Kaliuluh, Disini Kutemukan Keperawanan
Pantai Kasap Pacitan, Panorama Raja Ampatnya Pacitan!
Pantai Tawang Pacitan : Barisan Indah Puluhan Perahu Nelayan
Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan