Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan

     Assalamu'alaikum w.w


     Setelah beberapa saat tidak pernah membuat postingan tentang apapun di blog ini, kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang perjalanan yang beberapa pekan lalu saya lakukan ke Pantai yang masih virgin dan belum banyak yang tau di Pacitan, pantai tersebut dinamakan Pantai Pangasan. 

      Ada yang bilang, pantai Pangasan ini merupakan KW supernya pantai Papuma, Jember, (ah masa iya?), pantai Pangasan, Pacitan dan Pantai Papuma, Jember memiliki keunikan atau khas yang hampir sama, yaitu adanya bebatuan yang menjulang keatas, nah bedanya kalau Pantai Papuma kan tebing batuannya itu berada di tengah-tengah air laut, namun kalau Pantai Pangasan batuannya tersebut terdapat di garis pantai.

     Pantai Pangasan merupakan satu dari ratusan pantai yang berada  di wilayah pemerintahan Kabupaten Pacitan, tepatnya yaitu di Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Selain wisata pantai yang membuat mata hati takjub akan ciptaan-Nya, pada pantai Pangasan ini kita juga dapat menikmati keindahan alam lainnya yaitu berupa hutan dan sawah penduduk sekitar yang pada musim tertentu akan berwarna hijau dan membuat pemandangan yang ada semakin indah.

     Didominasi oleh bebatuan sedang dan kecil yang sedikit bergerigi, membuat para wisatawan yang mengunjungi pantai ini diharuskan berhati-hati jika tidak ingin kakinya terluka ketika ingin lebih mendekat ke bibir pantai. Selain itu, terdapat pula ikan-ikan kecil dan tanaman pantai yang menghiasi kawasan pantai Pangasan tersebut. Bahkan, pada saat saya berkunjung kesana, ada ibu-ibu yang membawa kantong plastik sedang mengambili tanaman tersebut, yang kata beliau tanaman tersebut biasa digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai sayuran, seperti di tumis, pecel, dan lain sebagainya.

     Nah, bicara rute atau jalur untuk menuju pantai Pangasan ini sebenarnya mudah namun sulit. Mudah karena rute untuk menuju pantai ini sudah teridentifikasi oleh google maps (-8.277555, 111.151215), kita tinggal ketik saja di google maps dengan kata "Pangasan" begitu saja sudah langsung menuju ke tempat yang kita inginkan. Seperti yang saya lakukan pada saat ingin ke Pantai Pangasan kemarin, bermodalkan informasi dari saudara yang pernah kesana, saya coba saja cari rutenya, menurut saudara saya untuk jalur yang mudah namun sedikit lebih jauh saya harus ke jembatan Gayam yang berada di atas Jalur Lintas Selatan (JLS) Kebonagung, setelah sampai disana langsung saja saya aktifkan GPS dan mencari lokasi pantai Pangasan di Google Maps. Perjalanan tak selamanya di aspal yang halus, bahkan kebanyakan merupakan jalanan desa yang didominasi oleh beton semen dan bahkan jalan setapak dari tanah.

     Oke lah, jalan setapak dan terjal tidak masalah, semoga destinas wisata yang disuguhkan dapat mengurangi rasa capek. Menyusuri jalur yang ditunjukkan sambil selalu menengok ke spion karena bersama rekan-rekan wanita saya yang naik motor sendiri di jalur yang sedikit ekstrim. Sepanjang sekitar 10Km jalur yang ditunjukkan oleh Google Maps valid, masyarakat sekitar pun menyambut dengan mempertanyakan apakah saya ingi ke Pantai Pangasan, oke berarti jalur yang di tunjukkan Google maps masih valid, lanjut. Namun di sekitar 150meter sebelum lokasi yang ditujukan oleh google maps, terdapat persimpangan jalan kecil dan kalau di google maps kita ditujukan untuk lurus melewati jalur yang lebih ekstrim, yaitu bukan jalur rata lagi namun tanah bertingkat dan akhirnya teman-teman saya suruh berhenti di persimpangan tersebut dan saya coba untuk maju menyusuri jalan, setelah 200m saya tak menemukan penceraham  dan akhirnya saya putuskan untuk kembali. Alhamdulillah di persimpangan tadi ada orang, dan saya putuskan untuk bertanya, dan ternyata jalur sebenarnya kita diharuskan belok kiri menuruni jalan kecil dan ekstrim, oke lah bismillah.

Dari persimpangan tersebut kita masih harus menuruni jalan ekstrim samping jurang dan setelah sekitar 150m teman-teman saya menutuskan untuk meninggalkan kuda besi mereka dan melanjutkan berjalan kaki. sekitar 100m dari tempat mereka berjalan kaki, saya menemui Gubuk warga dan kandang sapi di samping sawah-sawah yang sepertinya habis di panen, dan sampai disini tidak mungkin lagi kuda besi saya tunggangi, yang ada saya justru terperosok. Oke deh, jalan kaki sambil foto-foto menikmati keindahan alam Indonesia.  Dan tak lama kita bertemu dengan warga sekitar yang juga akan ke Pantai Pangasan untuk mencari rumput, dan beliau mengajak untuk jalan bersama dan akan menunjukkan jalannya.

Setelah sekitar 300m berjalan, alhamdulillah nuansa kita disambut dengan suansa Pantai yang indah dan sawah-sawah yang habis di panen. Kesan pantai yang masih virgin dan belum terjamah oleh tangan-tangan nakal sangat melekat di pantai ini, jalanan yang masih terjal dan kecil menyusuri hutan dan sawah warga, utuhnya bebatuan dan tebing-tebing di bibir pantai, dll. Semoga saja pantai ini tidak di eksplorasi oleh warga sekitar maupun pemerintah seperti pantai-pantai yang lainnya, yang justru membuat kesan kumuh setelah di eksplorasi. Biar saja jalur dan pemandangan yang ekstrim dan memerlukan perjuangan ini tetap ada dan asri.

Mungkin demikian sedikit tentang pemandangan dan jalur menuju pantai Pangasan yang bisa saya tulus, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum W.w

BACA JUGA :
Pantai Ndaki, Surga Pacitan Yang Tersembunyi Cocok untuk Camp
Pantai Kaliuluh, Disini Kutemukan Keperawanan
Pantai Kasap Pacitan, Panorama Raja Ampatnya Pacitan!
Pantai Tawang Pacitan : Barisan Indah Puluhan Perahu Nelayan
Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan

1 komentar:

Tamu yang baik selalu meninggalkan komentar :) terima kasih
EmoticonEmoticon