Pantai Kaliuluh, Disini Kutemukan Keperawanan

     Assalamu'alaikum w.w


     Halo bro, selamat malam. Selamat bertemu dengan hari senin di esok hari, kalo saya sih besok masih bisa bangun siang, eh namun jangan nanti rejekinya di patok ayam (bukan ayam kampus). Oke, setelah bingung ingin berbagi apa hari ini, akhirnya saya putuskan untuk sedikit mengulas tentang perjalanan yang saya lakukan masih bersama kawan-kawan saya kelanjutan dari perjalanan ke Pantai Pangasan




     Kali ini yang ingin saya share yaitu pantai Kaliuluh, pantai kaliuluh ini berada di desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, sekitar 5 kilometer dari pantai Pangasan. Dari pusat kota Pacitan, pantai ini bisa dicapai sekitar 1jam dengan jalur yang sama dengan pantai Pangasan, yaitu dari Pusat kota Pacitan menuju JLS kebonagung lurus saja hingga jembatan gayam, nah sebelum jembatan gayam belok kiri dan lurus saja hingga nanti sekitar 2km perjalanan ada pertigaan belok kiri (kalau belok kanan sedikit menanjak jalur ke pantai pangasan). Setelah itu ikuti saja jalur yang ada, hingga setelah SD Klesem 2 nanti kita belok kanan.

     Untuk jalur menuju pantai kaliuluh ini, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa saya harus melewati Jalur Lintas Selatan yang jalanannya lumayan masih mulus, nah baru setelah sampai di pertigaan sebelum jembatan gayam saya melewati jalur pedesaan yang lebar jalannya sekitar 3 m dengan aspal lumayan halus hingga mendekati pantai kaliuluh dan dilanjutkan dengan jalur beton semen 2 jalur yang sebagian telah rusak.

     Pantai kaliuluh ini boleh dibilang bukan merupakan pantai yang diutamakan untuk wisata, karena selama saya di pantai tersebut tidak ada satupun orang yang berkunjung menikmati pantai tersebut, mungkin jalur yang kurang mendukung serta kurang menariknya tempat. Namun kata guide lokal yang menunjukkan jalan pada saat saya di pantai Pangasan sebelumnya, bahwa pantai Kaliuluh ini saat matahari mulai menampakkan sinarnya akan ramai dengan para nelayan sekitar yang sedang bongkar muat seusai melakukan misi perjalanan mencari ikan di tengah lautan.
     Di pantai Kaliuluh ini selain tersedia tempat untuk para nelayan mendaratkan kapalnya, disini selain kita bisa memanjakan pandangan mata dengan keindahan alam, saat pulang kita bisa membawa oleh-oleh berupa ikan hasil tangkapan nelayan karena disini terdapat pula tempat untuk melakukan jual beli ikan hasil tangkapan mereka di lautan yang pada saat saya kesana sudah tidak ada orang dan hanya terdapat semacam kotak-kootak besar yang biasanya digunakan untuk menyimpan ikan.

     Pemandangan dari pantai Kaliuluh ini merupakan laut lepas yang di bibir pantainya dihiasi batu-batu kecil yang setiap saat hilang dibawah deburan sang ombak. Selain itu,  pantai yang masih tergolong perawan ini cocok untuk kita yang ingin mencari tempat sunyi untuk menikmati alam dan menghilangkan stres. 

     Mungkin demikian yang bisa saya tuliskan, semoga bermanfaat. 
     wassalamu'alaikum w.w



BACA JUGA :
Pantai Ndaki, Surga Pacitan Yang Tersembunyi Cocok untuk Camp
Pantai Kaliuluh, Disini Kutemukan Keperawanan
Pantai Kasap Pacitan, Panorama Raja Ampatnya Pacitan!
Pantai Tawang Pacitan : Barisan Indah Puluhan Perahu Nelayan
Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan

Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan

     Assalamu'alaikum w.w


     Setelah beberapa saat tidak pernah membuat postingan tentang apapun di blog ini, kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang perjalanan yang beberapa pekan lalu saya lakukan ke Pantai yang masih virgin dan belum banyak yang tau di Pacitan, pantai tersebut dinamakan Pantai Pangasan. 

      Ada yang bilang, pantai Pangasan ini merupakan KW supernya pantai Papuma, Jember, (ah masa iya?), pantai Pangasan, Pacitan dan Pantai Papuma, Jember memiliki keunikan atau khas yang hampir sama, yaitu adanya bebatuan yang menjulang keatas, nah bedanya kalau Pantai Papuma kan tebing batuannya itu berada di tengah-tengah air laut, namun kalau Pantai Pangasan batuannya tersebut terdapat di garis pantai.

     Pantai Pangasan merupakan satu dari ratusan pantai yang berada  di wilayah pemerintahan Kabupaten Pacitan, tepatnya yaitu di Desa Kalipelus, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Selain wisata pantai yang membuat mata hati takjub akan ciptaan-Nya, pada pantai Pangasan ini kita juga dapat menikmati keindahan alam lainnya yaitu berupa hutan dan sawah penduduk sekitar yang pada musim tertentu akan berwarna hijau dan membuat pemandangan yang ada semakin indah.

     Didominasi oleh bebatuan sedang dan kecil yang sedikit bergerigi, membuat para wisatawan yang mengunjungi pantai ini diharuskan berhati-hati jika tidak ingin kakinya terluka ketika ingin lebih mendekat ke bibir pantai. Selain itu, terdapat pula ikan-ikan kecil dan tanaman pantai yang menghiasi kawasan pantai Pangasan tersebut. Bahkan, pada saat saya berkunjung kesana, ada ibu-ibu yang membawa kantong plastik sedang mengambili tanaman tersebut, yang kata beliau tanaman tersebut biasa digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai sayuran, seperti di tumis, pecel, dan lain sebagainya.

     Nah, bicara rute atau jalur untuk menuju pantai Pangasan ini sebenarnya mudah namun sulit. Mudah karena rute untuk menuju pantai ini sudah teridentifikasi oleh google maps (-8.277555, 111.151215), kita tinggal ketik saja di google maps dengan kata "Pangasan" begitu saja sudah langsung menuju ke tempat yang kita inginkan. Seperti yang saya lakukan pada saat ingin ke Pantai Pangasan kemarin, bermodalkan informasi dari saudara yang pernah kesana, saya coba saja cari rutenya, menurut saudara saya untuk jalur yang mudah namun sedikit lebih jauh saya harus ke jembatan Gayam yang berada di atas Jalur Lintas Selatan (JLS) Kebonagung, setelah sampai disana langsung saja saya aktifkan GPS dan mencari lokasi pantai Pangasan di Google Maps. Perjalanan tak selamanya di aspal yang halus, bahkan kebanyakan merupakan jalanan desa yang didominasi oleh beton semen dan bahkan jalan setapak dari tanah.

     Oke lah, jalan setapak dan terjal tidak masalah, semoga destinas wisata yang disuguhkan dapat mengurangi rasa capek. Menyusuri jalur yang ditunjukkan sambil selalu menengok ke spion karena bersama rekan-rekan wanita saya yang naik motor sendiri di jalur yang sedikit ekstrim. Sepanjang sekitar 10Km jalur yang ditunjukkan oleh Google Maps valid, masyarakat sekitar pun menyambut dengan mempertanyakan apakah saya ingi ke Pantai Pangasan, oke berarti jalur yang di tunjukkan Google maps masih valid, lanjut. Namun di sekitar 150meter sebelum lokasi yang ditujukan oleh google maps, terdapat persimpangan jalan kecil dan kalau di google maps kita ditujukan untuk lurus melewati jalur yang lebih ekstrim, yaitu bukan jalur rata lagi namun tanah bertingkat dan akhirnya teman-teman saya suruh berhenti di persimpangan tersebut dan saya coba untuk maju menyusuri jalan, setelah 200m saya tak menemukan penceraham  dan akhirnya saya putuskan untuk kembali. Alhamdulillah di persimpangan tadi ada orang, dan saya putuskan untuk bertanya, dan ternyata jalur sebenarnya kita diharuskan belok kiri menuruni jalan kecil dan ekstrim, oke lah bismillah.

Dari persimpangan tersebut kita masih harus menuruni jalan ekstrim samping jurang dan setelah sekitar 150m teman-teman saya menutuskan untuk meninggalkan kuda besi mereka dan melanjutkan berjalan kaki. sekitar 100m dari tempat mereka berjalan kaki, saya menemui Gubuk warga dan kandang sapi di samping sawah-sawah yang sepertinya habis di panen, dan sampai disini tidak mungkin lagi kuda besi saya tunggangi, yang ada saya justru terperosok. Oke deh, jalan kaki sambil foto-foto menikmati keindahan alam Indonesia.  Dan tak lama kita bertemu dengan warga sekitar yang juga akan ke Pantai Pangasan untuk mencari rumput, dan beliau mengajak untuk jalan bersama dan akan menunjukkan jalannya.

Setelah sekitar 300m berjalan, alhamdulillah nuansa kita disambut dengan suansa Pantai yang indah dan sawah-sawah yang habis di panen. Kesan pantai yang masih virgin dan belum terjamah oleh tangan-tangan nakal sangat melekat di pantai ini, jalanan yang masih terjal dan kecil menyusuri hutan dan sawah warga, utuhnya bebatuan dan tebing-tebing di bibir pantai, dll. Semoga saja pantai ini tidak di eksplorasi oleh warga sekitar maupun pemerintah seperti pantai-pantai yang lainnya, yang justru membuat kesan kumuh setelah di eksplorasi. Biar saja jalur dan pemandangan yang ekstrim dan memerlukan perjuangan ini tetap ada dan asri.

Mungkin demikian sedikit tentang pemandangan dan jalur menuju pantai Pangasan yang bisa saya tulus, semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum W.w

BACA JUGA :
Pantai Ndaki, Surga Pacitan Yang Tersembunyi Cocok untuk Camp
Pantai Kaliuluh, Disini Kutemukan Keperawanan
Pantai Kasap Pacitan, Panorama Raja Ampatnya Pacitan!
Pantai Tawang Pacitan : Barisan Indah Puluhan Perahu Nelayan
Replika Pantai Papuma Jember Kini Ada di Pacitan